Minggu, 12 Desember 2010

Ada Pelangi di Jiwa Kita


Saat saya mendengar sebuah lagu yang berjudul judul “Sebiru Hari Ini” (liriknya ada di blog ini) untuk kali pertamanya, ada sesuatu yang tiba-tiba saya rasakan. Lalu ketika saya membaca lirik dan mencoba memahaminya, rasa itu semakin dalam. Yah… jika dibaca liriknya sepintas seperti sebuah lagu perpisahan dengan seorang sahabat. Namun bagi saya ada sebuah makna mendalam yang disampaikan dalam lagu ini.
Bagi sebagian orang mungkin ada yang merasakan jika sebuah perpisahan adalah suatu kondisi atau keadaan yang tidak mudah untuk diterima. Mungkin saya pun adalah salah satu diantara sebagian orang itu.
Dulu saya merasakan jika perpisahan itu adalah suatu momen yang mengharuskan saya untuk melewati sebuah pintu gerbang yang terakhir dan pergi menjauh dari orang-orang sekitar yang saya sayangi. Pada saat itu bagi saya perpisahan adalah suatu hal yang identik dengan rasa sedih, sendiri, dan dihiasi dengan tetesan air mata.  
Butuh waktu lama bagi saya untuk bisa menyadari kondisi jika saya telah mengalami sebuah perpisahan. Entah itu berpisah dengan seseorang kah atau berpisah dari sebuah tempat, kondisi atau peristiwa.
Lambat laun seiring dengan waktu, saya bertanya pada diri saya. Kenapa  perpisahan itu harus selalu dibalut dengan kesedihan? Bagaimana cara agar hal itu bisa berubah? Dan sejak itu saya mulai berpikir.
Kini, saya mulai mencoba belajar jika perpisahan bukanlah pintu gerbang yang terakhir dan tidak selamanya identik dengan kesedihan. Sebagai manusia biasa wajar memang jika saat berpisah kita merasa sedih. Namun alangkah lebih indah jika kita tidak larut dalam kesedihan tersebut dan kita tanamkan rasa percaya pada diri kita jika masih akan ada harapan yang baru. Ibaratnya rasa sedih karena perpisahan adalah mendung, air mata adalah hujan. Sedangkan harapan  adalah sebuah pelangi. Nah, agar pelangi itu muncul kita perlu matahari. Matahari itu adalah semangat baru kita. Semangat dari jiwa baru yang mau bangkit melangkah ke pintu gerbang kehidupan selanjutnya. Jadi seperti beberapa lirik dalam lagu di dalamnya yang berbunyi   :
“‘Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini”

Coba lihatlah dalam lirik lagu tersebut, terdapat kalimat “tetaplah berjuang…” Menurut saya kalimat tersebut adalah salah satu bentuk motivasi yang memberikan energi positif dalam kondisi sebuah perpisahan. Energi positif itu memicu semangat baru untuk meraih harapan indah di masa depan. Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengatakan jika “Perpisahan, Bukanlah Pintu Gerbang yang Terakhir. Hanya tinggal bagaimana sudut pandang kita untuk memahami dan menerima kondisi tersebut dengan tulus dan ikhlas atas apa yang terjadi. Kenapa? Karena yakinlah jika selanjutnya akan ada matahari yang terbit untuk mengiringi hadirnya sebuah  pelangi yang indah. Dan semua yang telah terjadi pasti karena Allah punya rencana tersendiri di balik setiap peristiwa yang terjadi untuk masing-masing hamba-Nya”. Okey, jadi tetap SMANGAT!!!


By : Ika Tri Wilujeng




Tidak ada komentar:

Posting Komentar