Kamis, 16 Juni 2011

Taken from The Nature

Here, two pictures that i like because i took it by my self. The picture described the view in Mangrove Area in East Java, Indonesia. I am very like it because i am still amateur person who love the nature beauty so much

http://www.smartnet7.biz/index.php?id=Ika


Selasa, 19 April 2011

The Sweet Memories with The IBM CSC Volunteers Team 1 and PKPU Crew

Here, i want to share some pictures of the activities that happen in PKPU (NGO in Special Representative Status with the Economic and Social Council of the United Nations) when The IBM CSC Volunteer team 1 come to PKPU Surabaya, East Java, Indonesia.They are Pablo Rodera (IBM Ireland) and Greg Greer (IBM Australia)



Time to share laugh and cheerish with orphan's children



The village boys splash the water happily.... Do you want to join??

Ya Allah, Andaikan Saya Mampu

Wahai para saudariku tercinta
Andaikan diri ini mampu mengungkapkan sebuah rasa yang terpendam
Andaikan mulut ini sanggup mengatakan sebuah kata yang tak terucap
Andaikan mata ini mampu menahan lebih lama tetesan bulir kecil yang keluar
Mungkin...
Hati ini takkan segetir ini
Jiwa ini takkan serapuh ini
dan diri ini takkan segundah ini

Ya Allah, andaikan saya mampu
Mampu untuk menemukan sebuah jawaban
Kenapa di setiap pertemuan, ada pintu perpisahaan?
Sejenak fikir ini melayang jauh terbang dalam perenungan mendalam

Inikah sebuah jalan kehidupan?
Apakah memang semua ini telah tergaris?
Wallahu a'lam....
Namun yang saya tahu
Perpisahaan pasti menciptakan kenangan tersendiri

Andaikan saya mampu
Saya akan satukan mulut, jiwa dan diri ini untuk menyampaikan
SAUDARI2 KU TERCINTA, SENANG BISA MENGENAL ANTI SEMUA DI SINI. DIMANAPUN KITA BERADA NANTI, SAYA AKAN MENGENANG UKHUWAH INI... MENJADI TEMAN KALIAN ADALAH SALAH SATU ANUGERAH TERINDAH DARI ALLAH DALAM HIDUP INI. TERIMA KASIHKU UNTUK SEMUA




By : Ika Tri Wilujeng

Rabu, 30 Maret 2011

Inspiring Story

This story is taken from my friend's email.... For me this story is so inspiring because when i have read this, i found something that i never realised before. Hope you can feel it also when you have read this. And you can also share this story to another people....

One young academically excellent person went to apply for a managerial
position in a big company.

He passed the first interview, the director did the last interview, made
the last decision.

The director discovered from the CV that the youth's academic
achievements were excellent all the way, from the secondary school until
the postgraduate research, never had a year when he did not score.

The director asked, "Did you obtain any scholarships in school?" the
youth answered "none".

The director asked, " Was it your father who paid for your school fees?"
The youth answered, "My father passed away when I was one year old, it
was my mother who paid for my school fees.

The director asked, " Where did your mother work?" The youth answered,
"My mother worked as clothes cleaner. The director requested the youth
to show his hands. The youth showed a pair of hands that were smooth and
perfect.

The director asked, " Have you ever helped your mother wash the clothes
before?" The youth answered, "Never, my mother always wanted me to study
and read more books. Furthermore, my mother can wash clothes faster than
me.

The director said, "I have a request. When you go back today, go and
Clean your mother's hands, and then see me tomorrow morning.*

The youth felt that his chance of landing the job was high. When he went
back, he happily requested his mother to let him clean her hands. His
Mother felt strange, happy but with mixed feelings, she showed her hands
to the kid.

The youth cleaned his mother's hands slowly. His tear fell as he did
that. It was the first time he noticed that his mother's hands were so
wrinkled, and there were so many bruises in her hands. Some bruises were
so painful that his mother shivered when they were cleaned with water.

This was the first time the youth realized that it was this pair of
hands that washed the clothes everyday to enable him to pay the school
fee. The bruises in the mother's hands were the price that the mother
had to pay for his Graduation, academic excellence and his future.

After finishing the cleaning of his mother hands, the youth quietly
washed all the remaining clothes for his mother.

That night, mother and son talked for a very long time.

Next morning, the youth went to the director's office.

The Director noticed the tears in the youth's eyes, asked: " Can you
tell me What have you done and learned yesterday in your house?"

The youth answered, " I cleaned my mother's hand, and also finished
cleaning all the remaining clothes'

The Director asked, " please tell me your feelings."

The youth said, Number 1, I know now what is appreciation. Without my
mother, there would not be the successful me today. Number 2, by working
together and helping My mother, only I now realize how difficult and
tough it is to get something done. Number 3, I have come to appreciate
the importance and value of family relationship.

The director said, " This is what I am looking for to be my manager. I
want to recruit a person who can appreciate the help of others, a person
who knows the sufferings of others to get things done, and a person who
would not put money as his only goal in life. You are hired.

Later on, this young person worked very hard, and received the respect
of his subordinates. Every employee worked diligently and as a team. The
company's performance improved tremendously.

A child, who has been protected and habitually given whatever he wanted,
would develop "entitlement mentality" and would always put himself
first. He would be ignorant of his parent's efforts. When he starts
work, he assumes that every person must listen to him, and when he
becomes a manager, he would never know the sufferings of his employees
and would always blame others. For this kind of people, who may be good
academically, may be successful for a while, but eventually would not
feel sense of achievement. He will grumble and be full of hatred and
fight for more. If we are this kind of protective parents, are we really
showing love or are we destroying the kid instead?*

You can let your kid live in a big house, eat a good meal, learn piano,
watch a big screen TV. But when you are cutting grass, please let them
experience it. After a meal, let them wash their plates and bowls
together with their brothers and sisters. It is not because you do not
have money to hire a maid, but it is because you want to love them in a
right way. You want them to understand, no matter how rich their parents
are, one day their hair will grow gray, same as the mother of that young
person. The most important thing is your kid learns how to appreciate
the effort and experience the difficulty and learns the ability to work
with others to get things done.

Kamis, 17 Februari 2011

Bidadari Setengah Hati

Tulisan dibawah ini, benar-benar membuat saya tidak mampu berkata apa-apa. Begitu dalam pesan tersirat yang disampaikan. Tulisan ini saya copy dari sebuah milis yg di-up load oleh teman saya. Teman saya mengambilnya dari sebuah blog yang dia lupa apa nama blog-nya. Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih banyak bagi “SANG PENULIS TULISAN BERMAKNA dan BERMANFAAT INI” . Mohon ijin untuk mem-publis tulisan Anda di blog ini. Sungguh benar-benar tulisan yang bermakna dan sarat akan bahan renungan. Semoga kelak, saya bisa bertemu dengan Anda, Sang Penulis. Sebelumnya terimakasih banyak atas tulisan yang telah Anda rangkai ini. Semoga bisa diridhoi Allah sebagai amal Ibadah kebaikan Anda dalam berdakwah melalui tulisan ini. Terimakasih banyak atas tulisan ini.
Dan untuk teman-teman yang telah membaca tulisan ini (Khususnya perempuan muslim), Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dari-Nya dan tetap terjaga ke-istiqomahannya.





Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah.

Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab ”Insya Allah yang penting hati dulu ya…ng berjilbab. ” Sudah banyak orang menanyakan maupun enasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam.

Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa

merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri.

Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati

keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu’alaikum,

saudariku….”

“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

“Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum

lagi ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”

“Alhamdulillah..”

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka.

Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.

“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu

“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat

“ Tunggu..tunggu aku..”

dia berlari namun tetap tertinggal

Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak

“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu

ringan ?”

“Sama dengan engkau saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.

“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”

Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata

“Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku ?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata

”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun„,lalu terbangun„, beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu„, berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

—- —- —-

http://tudungmelah.tumblr.com/post/3358217043/bidadari-setengah-hati-cukuplah-surga-hanya-sampai

Senin, 07 Februari 2011

Ikhlas

Ikhlas.... satu amalan yang jika kita sanggup melaksanakannya dengan baik, InsyaAllah bisa membuat hidup kita merasa tenang. Bagi saya sendiri terkadang memang masih berat untuk menjadi orang yang benar2 ikhlas. Entah kenapa rasanya, hati ini masih banyak terkotori dengan penyakit hati yang bernama "Ketamakan".

Sejenak saya introspeksi atas kondisi tersebut. Kondisi dimana membuat saya merasa berat untuk Ikhlas terhadap suatu peristiwa atau suatu hal. Ternyata saya telah banyak melupakan sesuatu...

Saya lupa akan beberapa hal. Saya lupa jika :
1. Setiap segala sesuatu yang terjadi tentulah telah mendapat ijin dari-Nya. Dan dari situlah sebagai seorang manusia biasa kita belajar bagaimana menjadi orang yg Mukhlis
2. Segala sesuatu itu adalah milik-Nya dan kita sebagai manusia berperan untuk menjaga titipan-Nya.

Jumat, 07 Januari 2011

Antara Bule, Bayi Prematur dan Nilai Ketulusan



Di bawah ini adalah salah satu tulisan singkat tentang salah satu kegiatan sosial di Lembaga di mana saya bekerja, PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional. Saat itu, lebih tepatnya pada bulan Oktober, PKPU mendapatkan tamu dari pihak perusahaan asing Internasional yang berkunjung ke Surabaya, Indonesia. Ingin tau lebih jelas?? Silahkan membaca tulisan sederhana ini.

Pada bulan September- Oktober, PKPU Surabaya mendapatkan tamu spesial dari luar negeri. Mereka datang ke Indonesia untuk menjalankan suatu program yang disusun oleh perusahaan mereka. Saat itu, saya dan salah satu teman saya di kantor, Alhamdulillah bisa sedikit membantu dengan menjadi guide untuk mereka saat berada di Surabaya.

Sore itu, kami berencana mengadakan kunjungan sosial di salah satu Yayasan Panti Asuhan bersama dengan beberapa bule. Mereka adalah lima orang bule yang berasal dari Irlandia, Autralia, Rumania, Inggris,dan Amerika Serikat. Saat itu adalah kami berkunjung di Panti Asuhan Assalam. Salah satu Panti Asuhan yang terletak di wilayah Gunungsari, Surabaya. Jika dilihat dari segi bangunannya, Panti Asuhan Assalam tampak begitu sederhana. Pada saat kami (para bule dan tim PKPU) datang, beberapa anak2 kecil di sana menyambut kami dengan senyuman dari wajah yang polos. Walaupun mereka adalah anak-anak yatim namun tak tampak raut wajah sedih dari mereka pada sore itu. Lalu kami pun segera bertemu dengan Pimpinan Panti. Namanya Bu Mimin, beliau seorang Ibu yang terlihat begitu sederhana dalam berpenampilan. Sebelumnya beliau sempat menceritakan tentang bagaimana kondisi Panti Asuhan Assalam di sana.

Dan.. ternyata ada pemandangan yang begitu membuat kami merasa empati saat berkunjung di sana. Saat kami berkeliling di dalam Panti, kami melihat seorang bayi mungil yang baru berusia 2 bulan dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Bayi perempuan itu bernama Aula. Dia terlahir prematur di usia 6 bulan. Subhanallah.... itulah kuasa Allah. Dia berhasil lahir dengan selamat walau dia prematur. Dan tahukah kalian jika berat bayi itu saat awal lahir tidak sampai mencapai berat 1 kg. Begitu kecil dan mungil ukurannya.. Bisa membayangkannya??

Bayi itulah yang lantas menarik perhatian dari Bule2 asing tersebut. Mereka begitu seksama mendengarkan cerita tentang si Bayi Mungil itu dari Bu Mimin. Orang tua bayi itu berasal dari keluarga tak mampu. Aayahnya telah meninggal. menurut info dari Bu Mimin, setelah bayi itu lahir, keluarga sang Ibu menitipkannya pada Panti Asuhan Assalam. Dan sejak saat itu belum pernah kembali mengunjungi bayi itu lagi.
Diperlukan perawatan ekstra untuk merawat sang bayi prematur tersebut. Mulai dari cara memegang hingga cara memandikan. Kami merasa merinding ketika melihat bayi mungil itu.

Dari situ muncullah rasa empati dari para bule. Mereka berinisiatif untuk memberikan donasi bantuan untuk Panti Asuhan Assalam. Pablo, adalah salah satu bule yang berinisiatif untuk menggalang dana sosial. Terdorong karena rasa prihatin dan empati yang mendalam, dia menceritakan kondisi bayi prematur itu dalam sebuah blog pribadi dan mengajak teman2nya yang berada di Luar Negeri untuk berbagi kepedulian melalui donasi bantuan.

Dan... Alhamdulillah.. dalam beberapa waktu telah terkumpul donasi bantuan senilai puluhan juta rupiah dari mereka. Mereka menitipkan pesan agar dana itu benar2 dapat disalurkan untuk Panti Asuhan Assalam khususnya untuk biaya perawatan Aula, Si Bayi Prematur tersebut.

Ada beberapa hal yang membuat saya merasakan sesuatu yang berbeda saat itu. Seakan muncul sebuah ketulusan yang begitu memancar dari hati orang-orang yang mau peduli. Andai teman2 lihat, bagaimana saat para bule tersebut bergantian menggendong bayi mungil itu dengan perlahan-lahan dan mencium kening Sang Bayi dengan tulus, mungkin teman2 akan merasakan rasa haru yang saat itu sempat saya rasakan. Sebuah rasa yang tidak bisa saya gambarkan melalui tulisan maupun kata-kata.... Sebuah rasa yang membuka hati ini untuk mengucapkan terimakasih atas sebuah pelajaran tentang nilai sebuah ketulusan dalam berbagi. Sebuah rasa yang menuntun hati ini untuk lebih mengevaluasi diri, apakah diri kita ini sudah menjadi orang yang benar2 bermanfaat bagi lingkungan kita sendiri selama ini.

"Sebuah Kepedulian Bisa Diawali dari Hal Kecil Yang Bisa Kita Berikan. Jangan Tunggu Esok atau Nanti untuk Melakukannya. Karena Setiap Orang, Siapapun Itu Pasti Bisa dan Mampu Melakukannya..."

Sekian tulisan sederhana yang bisa tergoreskan dalam sebuah cerita kecil. Terimakasih bagi teman2 yang sudah mau membacanya.

Salam
Ika

Kamis, 06 Januari 2011

New Year, New Soul and Spirit

Hello,
Nice to write on my Blog after i had gone for several times. Last time, when i looked on my Blog, i felt that it was an empty room. A room that no one inside because the host were going somewhere. I just can read of my last posting article without having a willingness to up-date with my new stories. Then, i asked to my self... What happen with me? Why did't i make a new article? Was i too busy or lazy? And i did't find the answer...

Slowly but sure, i found some blogs that have interesting content of articles such as religius topic, motivation quote, daily story, and even a blog to promote something. From that moment, i realized that "It is time to change. It is time for me to learn to write something good". Even i knew, i am not a good writer. I am just an ordinary woman who want to do give some story.

Then....

I will start from an easy way. I want to start write my daily's activities story. Honestly, i work in an NGO that manage health, education, rescue, and empowerment matter. So, everyday i have a special story on my life. But, yeaah... I seldom to write my experience and my another story in this blog. I prefer to keep all the story on my mind

So.....
This new year... I want to learn.... How to change step by step...
I want to make a good story from my new soul....
Perhaps, i can share some story to another person about many theme article...
Hopefully, I can start it right here, right new and GOD will grant my wish to be better person next..


For all of you who had read my Blog, I want to say big thank you for you all


With my new spirit

Ika Tri