Kamis, 17 Februari 2011

Bidadari Setengah Hati

Tulisan dibawah ini, benar-benar membuat saya tidak mampu berkata apa-apa. Begitu dalam pesan tersirat yang disampaikan. Tulisan ini saya copy dari sebuah milis yg di-up load oleh teman saya. Teman saya mengambilnya dari sebuah blog yang dia lupa apa nama blog-nya. Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih banyak bagi “SANG PENULIS TULISAN BERMAKNA dan BERMANFAAT INI” . Mohon ijin untuk mem-publis tulisan Anda di blog ini. Sungguh benar-benar tulisan yang bermakna dan sarat akan bahan renungan. Semoga kelak, saya bisa bertemu dengan Anda, Sang Penulis. Sebelumnya terimakasih banyak atas tulisan yang telah Anda rangkai ini. Semoga bisa diridhoi Allah sebagai amal Ibadah kebaikan Anda dalam berdakwah melalui tulisan ini. Terimakasih banyak atas tulisan ini.
Dan untuk teman-teman yang telah membaca tulisan ini (Khususnya perempuan muslim), Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dari-Nya dan tetap terjaga ke-istiqomahannya.





Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah.

Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab ”Insya Allah yang penting hati dulu ya…ng berjilbab. ” Sudah banyak orang menanyakan maupun enasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam.

Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa

merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri.

Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati

keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu’alaikum,

saudariku….”

“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

“Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum

lagi ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”

“Alhamdulillah..”

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka.

Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.

“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu

“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat

“ Tunggu..tunggu aku..”

dia berlari namun tetap tertinggal

Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak

“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu

ringan ?”

“Sama dengan engkau saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.

“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”

Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata

“Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku ?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata

”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun„,lalu terbangun„, beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu„, berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

—- —- —-

http://tudungmelah.tumblr.com/post/3358217043/bidadari-setengah-hati-cukuplah-surga-hanya-sampai

Senin, 07 Februari 2011

Ikhlas

Ikhlas.... satu amalan yang jika kita sanggup melaksanakannya dengan baik, InsyaAllah bisa membuat hidup kita merasa tenang. Bagi saya sendiri terkadang memang masih berat untuk menjadi orang yang benar2 ikhlas. Entah kenapa rasanya, hati ini masih banyak terkotori dengan penyakit hati yang bernama "Ketamakan".

Sejenak saya introspeksi atas kondisi tersebut. Kondisi dimana membuat saya merasa berat untuk Ikhlas terhadap suatu peristiwa atau suatu hal. Ternyata saya telah banyak melupakan sesuatu...

Saya lupa akan beberapa hal. Saya lupa jika :
1. Setiap segala sesuatu yang terjadi tentulah telah mendapat ijin dari-Nya. Dan dari situlah sebagai seorang manusia biasa kita belajar bagaimana menjadi orang yg Mukhlis
2. Segala sesuatu itu adalah milik-Nya dan kita sebagai manusia berperan untuk menjaga titipan-Nya.