Senin, 13 Desember 2010

Rasulullah bertanya,"Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan penghapus dosa dan pengangkat derajat?" "Mau Ya Rasulullah",jawab sahabat. "Wudhu dengan sempurna disaat engkau enggan berwudhu (saat dingin,malas,capek tetapi tetap semangat untuk wudhu),memperbanyak langkah ke mesjid,dan menunggu waktu sholat ke waktu sholat"(antara magrib ke isya diselingi dengan zikir, diskusi baca Alquran, memperbanyak sholat sunnah)(Muttafaqun alaihi)

Minggu, 12 Desember 2010




Create your own at MyNiceProfile.com

Ada Pelangi di Jiwa Kita


Saat saya mendengar sebuah lagu yang berjudul judul “Sebiru Hari Ini” (liriknya ada di blog ini) untuk kali pertamanya, ada sesuatu yang tiba-tiba saya rasakan. Lalu ketika saya membaca lirik dan mencoba memahaminya, rasa itu semakin dalam. Yah… jika dibaca liriknya sepintas seperti sebuah lagu perpisahan dengan seorang sahabat. Namun bagi saya ada sebuah makna mendalam yang disampaikan dalam lagu ini.
Bagi sebagian orang mungkin ada yang merasakan jika sebuah perpisahan adalah suatu kondisi atau keadaan yang tidak mudah untuk diterima. Mungkin saya pun adalah salah satu diantara sebagian orang itu.
Dulu saya merasakan jika perpisahan itu adalah suatu momen yang mengharuskan saya untuk melewati sebuah pintu gerbang yang terakhir dan pergi menjauh dari orang-orang sekitar yang saya sayangi. Pada saat itu bagi saya perpisahan adalah suatu hal yang identik dengan rasa sedih, sendiri, dan dihiasi dengan tetesan air mata.  
Butuh waktu lama bagi saya untuk bisa menyadari kondisi jika saya telah mengalami sebuah perpisahan. Entah itu berpisah dengan seseorang kah atau berpisah dari sebuah tempat, kondisi atau peristiwa.
Lambat laun seiring dengan waktu, saya bertanya pada diri saya. Kenapa  perpisahan itu harus selalu dibalut dengan kesedihan? Bagaimana cara agar hal itu bisa berubah? Dan sejak itu saya mulai berpikir.
Kini, saya mulai mencoba belajar jika perpisahan bukanlah pintu gerbang yang terakhir dan tidak selamanya identik dengan kesedihan. Sebagai manusia biasa wajar memang jika saat berpisah kita merasa sedih. Namun alangkah lebih indah jika kita tidak larut dalam kesedihan tersebut dan kita tanamkan rasa percaya pada diri kita jika masih akan ada harapan yang baru. Ibaratnya rasa sedih karena perpisahan adalah mendung, air mata adalah hujan. Sedangkan harapan  adalah sebuah pelangi. Nah, agar pelangi itu muncul kita perlu matahari. Matahari itu adalah semangat baru kita. Semangat dari jiwa baru yang mau bangkit melangkah ke pintu gerbang kehidupan selanjutnya. Jadi seperti beberapa lirik dalam lagu di dalamnya yang berbunyi   :
“‘Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini”

Coba lihatlah dalam lirik lagu tersebut, terdapat kalimat “tetaplah berjuang…” Menurut saya kalimat tersebut adalah salah satu bentuk motivasi yang memberikan energi positif dalam kondisi sebuah perpisahan. Energi positif itu memicu semangat baru untuk meraih harapan indah di masa depan. Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengatakan jika “Perpisahan, Bukanlah Pintu Gerbang yang Terakhir. Hanya tinggal bagaimana sudut pandang kita untuk memahami dan menerima kondisi tersebut dengan tulus dan ikhlas atas apa yang terjadi. Kenapa? Karena yakinlah jika selanjutnya akan ada matahari yang terbit untuk mengiringi hadirnya sebuah  pelangi yang indah. Dan semua yang telah terjadi pasti karena Allah punya rencana tersendiri di balik setiap peristiwa yang terjadi untuk masing-masing hamba-Nya”. Okey, jadi tetap SMANGAT!!!


By : Ika Tri Wilujeng




Sebiru Hari Ini (Edcoustic)







Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini
Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

Edcoustic

Senin, 06 Desember 2010

Renungan Muharram

Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal, dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Muhammad saw pernah berdialog dengan iblis. Rasulullah mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan kehidupan kita sehari-hari.
Berikut petikannya:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan RasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri, beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

>>Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertaqwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT)

>>Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

>>Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

>>Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak. . tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. “
“Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. “
“Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”




>>Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya
“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak – anak muda, sebagian untuk mengganggu orang -orang tua, sebagian untuk mengganggu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah,  tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

>>Cara Iblis Menggoda
“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan ia pun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, “kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat, orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
>>10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”
Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka, aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)
Artikel ini diambil dari salah satu milis

Terdekat, terjauh, terbesar, ter-ringan, terberat, tertajam di dunia

(Ditulis oleh Anisah Pratiwi)


Suatu hari, Imam Al-Ghazzali berkumpul dengan murid2 nya ll beliau bertanya...

Imam Ghazzali : "Apakah yg paling dekat dengan diri kita didunia ini?"
Murid I: "Ortu"
Murid II: "Guru"
Murid III: "Teman"
Murid IV : "Kerabat"
Imam Ghazzali : "semua jwban benar, ttpi paling yg paling dekat dgn kita ialah MATI. Sebab itu janji ALLAH bahwa setiap yg bernyawa pasti akan mati..(QS>Ali-Imran : 185)



Imam Ghazzali : "Apa yg paling jauh dr kita didunia ini?"
Murid I: "Negeri China"
Murid II: "Bulan"
Murid III: "Matahari"
Murid IV: "Bintang2"
Imam Ghazzali : "Semua jwban benar, ttpi yg pling bnr adlah MASA LALU, bagaimana pun kita..apa pun kndaraan kita, ttp kita tdk akan dpt kembali ke masa yg lalu. Oleh sebab itu kita harus mnjaga hari ini, hr esok, & hari2 yg akan datang dgn perbuatab yg sesuai dgn ajaran agama.

Imam Ghazzali : "Apa yg pling besar didunia ini?"
Murid I : "Gunung"
Murid II : "Matahari"
Murid III : "Bumi"
Imam Ghazzali : "Smua jwban bnr tp yg pling besar sekali adalah HAWA NAFSU (QS. Al-A'raf : 179). Maka kita harus hati2 dgn nafsu kita, jgn smpai nafsu kita mmbawa ke neraka.

Imam Ghazzali : "Apa yg paling ringan didunia ini?"
Murid I : "Kapas"
Murid II : "Angin"
Murid III : "Debu"
Murid IV : " Daun2"
Imam Ghazzali : "Smua jwban kamu bnr, ttpi yg paling ringan adlah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara2 pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkn sholat.

Imam Ghazzali : "Apa yg paling berat didunia ini?"
Murid I : "Baja"
Murid II : "Besi"
Murid III : " Gajah"
Imam Ghazzali : "yg paling berat adlh MEMEGANG AMANAH (QS. Al-Azab : 72) tumbuh2-an, binatang, gunung, & malaikta semua tdk mampu ketika ALLAH meminta mrk mnjadi khalifah pemimipin dunia ini, ttpi manusia dgn sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan ALLAH sehingga bnyak manusia masuk ke neraka karena gagal memegang amanah.

Imam Ghazzali: " Apa yg paling tajam didunia ini?"
Murid-murid dgn serentak mnjawab: "Pedang"
Imam Ghazzali : "Itu benar, tp yg paling tajam sekali didunia ini adlah LIDAH MANUSIA, karena melalui lidah, manusia dgn mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.





                                    

Kamis, 25 November 2010

Allah Knows- Zain Bhika with lyrics

Allah knows

When you feel all alone in this world
And there's nobody to count your tears
Just remember, no matter where you are
Allah knows
Allah knows

When you carrying a monster load
And you wonder how far you can go
With every step on that road that you take
Allah knows
Allah knows

CHORUS
No matter what, inside or out
There's one thing of which there's no doubt
Allah knows
Allah knows
And whatever lies in the heavens and the earth
Every star in this whole universe
Allah knows
Allah knows

When you find that special someone
Feel your whole life has barely begun
You can walk on the moon, shout it to everyone
Allah knows
Allah knows

When you gaze with love in your eyes
Catch a glimpse of paradise
And you see your child take the first breath of life
Allah knows
Allah knows

CHORUS

When you lose someone close to your heart
See your whole world fall apart
And you try to go on but it seems so hard
Allah knows
Allah knows

You see we all have a path to choose
Through the valleys and hills we go
With the ups and the downs, never fret never frown
Allah knows
Allah knows

CHORUS (x2)


BRIDGE:
Every grain of sand,
In every desert land, He knows.
Every shade of palm,
Every closed hand, He knows.
Every sparkling tear,
On every eyelash, He knows.
Every thought I have,
And every word I share, He knows.
Allah knows

Zain Bhikha lyrics

Rabu, 24 November 2010

Kisah Seorang Veteran Sejati “Usia Boleh Senja, Tapi Semangat Harus Tetap Fajar”





            Seorang laki-laki lanjut usia tengah tegap berdiri dengan pakaian kebesarannya. Pandangannya seakan tertuju lurus menerobos masa depan. Dengan gagah mengenakan pakaian motif batik ditemani dengan penutup kepala semacam peci khas berwarna coklat muda. Siapakah dia? Ya, dia adalah seorang pejuang masa lampau yang biasa kita kenal dengan sebutan Veteran. Kita sering mendengar istilah Veteran. Namun mungkin belum banyak yang mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya sosok veteran itu. ”Veteran merupakan tentara yang membela tanah air dengan melawan penjajah asing. Veteran disyahkan saat Pemerintahan Bung Karno sekitar tahun 1957”, ujar Moechsis, salah satu veteran yang bertempat tinggal di Surabaya. Walau di usia yang menjelang senja, namun ingatan tentang sejarah dan perjuangan masa lalu terus melekat. Berdasarkan informasi yang disampaikannya, di Indonesia persebaran veteran terbanyak berada di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah kurang lebih sekitar 300 orang. Sedangkan di Jawa Timur, kota Surabaya menduduki peringkat pertama sebagai kota yang memiliki jumlah veteran tertinggi. ”Di Jawa Timur yang paling banyak keberadaan veteran yah di Surabaya ini. Nah, kalau mau dicari lagi, Kecamatan di Surabaya yang masih banyak veterannya berada di Kecamatan Wonokromo”, ujar Sang Veteran. Kecamatan Wonokromo itu sendiri merupakan Kecamatan tempat tinggal beliau beserta keluarganya saat ini. ”Veteran memang paling banyak tinggal di Surabaya karena dulu ada peristiwa insiden penurunan bendera Belanda di Hotel Yamato. Para pejuangnya ya arek-arek yang sebagian besar berasal dari Suroboyo ”, kenangnya.
            Bapak dari tiga orang putra ini lahir tanggal 1 Mei di Magelang, Jawa Tengah. ” Saat ini bapak genap berusia tujuh puluh tiga tahun karena saya kelahiran 1937. Namun dalam daftar identitas (KTP), tahun lahir saya tertera tahun 1940. Itu karena pada saat masih bertugas, usia bapak dijadikan tiga tahun lebih muda”, ungkapnya. Beliau adalah seorang purnawirawan Marinir Angkatan Laut. Selama bertugas, Pak Moechsis pernah diterjunkan membela tanah air dalam pertempuran melawan Portugis, Malaysia, dan Belanda di era tahun 50-an. Walau usianya terbilang tidak muda lagi, tapi semangatnya tidak kalah dibandingkan anak muda. Itulah salah satu alasan kenapa penulis memilih untuk mengangkat cerita kehidupannya. Raut wajah yang keriput tidak menjadi penghalang baginya untuk tetap eksis. Walau saat ini negara Indonesia sudah merdeka dari penjajah namun semangat beliau untuk mengabdi kepada masyarakat masih membara.”Dulu, yang bantu perjuangan melawan penjajah yah masyarakat itu sendiri. Kami para pejuang bergerilya di malam hari lalu siangnya kami mendapat tempat berlindung di rumah-rumah warga. Warga lah yang menolong para pejuang. Mereka (para warga) memberikan bantuan berupa makanan kepada para pejuang. Selain itu, mereka juga mengijinkan para pejuang menginap di rumah mereka. Tujuannya yah melindungi para pejuang dari penjajah yang saat itu banyak berjaga-jaga di jalanan”, katanya dengan ekspresi raut wajah yang serius. Jika dahulu senjata adalah teman sehari-harinya, saat ini keluarga dan lingkungannya lah yang menjadi teman di kala senja. ”Sekarang bapak yah masih aktif di kegiatan-kegiatan kampung semisal pengajian dan lain-lain”, tambahnya. Dari kisah yang telah diceritakan sang veteran setidaknya membuktikan jika di usia tua pun, masih ada kesempatan untuk bisa berkontribusi di masyarakat. Menjadi tua bukan selamanya berarti kita sudah tidak mampu untuk beraktivitas. Tingkatan usia bukan menjadi satu-satunya tolak ukur keaktifan seseorang dalam mengerjakan segala sesuatu. Namun yang terpenting adalah bagaimana menumbuhkan semangat  untuk tetap berkarya di hari tua.    

Sang Veteran di Mata Keluarga dan Kerabat




            Canda tawa masih terdengar dari kejauhan saat sore menjelang di sebuah rumah yang cukup asri.  Itulah sekilas kondisi rumah tangganya yang telah dibina selama 42 tahun. Selama 42 tahun usia pernikahan tersebut, beliau telah dikaruniai tiga orang anak laki-laki. Iswanjiah (67) adalah sosok perempuan yang menjadi teman hidup Moechsis. Mereka berdua adalah pasangan yang dikenal harmonis di tengah-tengah masyarakat. Walau usianya sama-sama tidak muda lagi namun pasangan tersebut masih terlihat serasi. Seringkali sang veteran mengeluarkan jurus-jurus jenaka untuk membuat seisi rumah tertawa. Ya, beliau memang memiliki selera humor yang cukup tinggi. Jika ada kerabat yang berkunjung ke rumahnya, beliau dan sang istri seringkali menghidangkan humor-humor menarik. Sehingga tidak heran jika ada salah seorang kerabat yang pernah berkunjung mengatakan pada penulis jika dirinya merasa senang berada di tengah-tengah keluarga Pak Moechsis. ”Beliau adalah orang yang tidak bisa diam, cepat akrab dengan orang lain. Beliau suka menganggap semua orang adalah saudara”, ujar Siti, salah satu kerabat keluarga Pak Moechsis.
 Saat penulis menanyakan apa resep beliau dalam menjaga keharmonisan rumah tangga, beliau menjawab ”Mbak, rumah tangga bagi bapak berfungsi sebagai 3 tempat. Rumah tangga bisa berfungsi sebagai sebuah rumah, tempat dimana kita bisa tinggal di dalamnya. Rumah tangga juga bisa berfungsi sebagai sekolah yang di dalamnya kita bisa saling belajar. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai masjid. Tempat kita untuk beribadah kepada Tuhan”. Dengan bijak beliau menyampaikan ungkapan tersebut, sehingga terdengar bagai pesan yang berharga. Ternyata sebuah rumah tangga bisa memiliki arti yang cukup luas dan mendalam bagi seseorang yang telah lanjut usia seperti Pak Moechsis. Rumah tangga selain sebagai tempat kita untuk berlindung dan berteduh juga bisa menjadi tempat untuk menimba ilmu dan beribadah. Menimba ilmu memang bisa dilakukan dimana saja. Termasuk dalam sebuah rumah tangga. Karena dalam berumah tangga itulah banyak pengalaman-pengalaman baru yang bisa kita jadikan bahan pelajaran. Begitu juga dengan fungsi rumah tangga sebagai masjid. Alangkah indah jika sebuah rumah dihiasi dengan suasana yang religius. Kenyamanan dan ketenangan akan kental terasa jika rumah tangga tersebut mampu menghadirkan suasana religi di dalamnya.
Rumah tangga ibarat sebuah kapal yang mengarungi samudera. Jika kapal tersebut dikemudikan oleh seorang nahkoda dan awak kapal yang handal, maka kapal itu bisa berlayar dengan baik di tengah-tengah terpaaan gelombang. Hal inilah yang dicontohkan oleh keluarga Pak Moechsis. Masing-masing anggota keluarga senantiasa berusaha menjaga agar 3 fungsi rumah tangga tersebut bisa berjalan seimbang. Penulis berharap semoga 3 fungsi tersebut mampu menjadi kunci keharmonisan yang bisa diteladani bagi keluarga-keluarga lain dalam membina sebuah rumah tangga.

Olahraga Rokhani, Resep Mendapat Ketenangan di Hari Tua
            Sederhana namun berprinsip, itulah kesan yang penulis tangkap dari pribadi sang veteran. Saat membagi kisah hidupnya tersebut, sesekali beliau tidak lupa untuk menyisipkan beberapa pesan spiritual yang bermanfaat. Hal ini karena kepribadian beliau yang juga dikenal sebagai sosok religius. Sehingga tidak mengherankan jika di tempat tinggalnya bisa ditemui hiasan-hiasan kaligrafi. “Bapak dan istri bapak setiap subuh berolahraga. Tapi olahraganya bukan olahraga seperti pada umunya. Melainkan olahraga rokhani. Awalnya penulis masih dipenuhi pertanyaan, apakah maksud dari olaharaga rokhani itu? Penulis bersyukur karena beliau mau berbagi panjang lebar tentang salah satu kebiasanya tersebut. “Pada saat subuh biasanya kami sudah duduk di depan televisi untuk menonton ceramah agama. Lalu sorenya dilanjutkan dengan mendengar ceramah agama di radio setiap pukul 16.30 WIB. Dengan begitu rasanya bisa tenang”, kata Pak Moechsis sambil menghidupkan radionya. Dalam melakukan segala sesuatu memang sudah seharusnya didasari dengan pondasi agama. Begitulah kehidupan Pak Moechsis, seseorang yang selalu berusaha agar tidak melupakan Tuhan dalam setiap melakukan aktivitasnya.
            Ada kisah menarik yang pernah beliau bagi saat itu. Beliau menceritakan tentang bagaimana tegasnya sebagai seorang bapak kost. Kebetulan, bagian depan rumahnya digunakan sebagai tempat kost untuk wanita. “Pada saat itu, ada salah seorang anak kost yang menjemur (maaf) pakaian dalam di halaman luar. Saat itu beliau dengan bijak memberikan nasihat kepada anak kostnya untuk menjemur “barang-barang” milik pribadi dengan menaruhnya di tengah-tengah pakaian yang lebih besar. Itu bertujuan agar pakaiannya tidak terlihat dari luar. “Saya nasehati dia agar menjemur pakaian dalam di tempat-tempat yang tersembunyi. Kalau toh dia ingin menjemur pakaian di teras depan, bapak minta dia untuk menaruhnya di tengah-tengah pakaian besar agar tidak terlihat dari luar ”, komentar beliau dengan bijak. “Bukan bermaksud apa, hal itu agar tidak mengundang pikiran negatif orang yang melihat. Walaupun bapak sudah tua, bapak berusaha menjaga pandangan mata ini. Lambat-laun,akhirnya anak-anak kost bisa memahami apa maksud di balik ketegasan saya itu. Karena ini semata-mata juga untuk kebaikan mereka”, tambah beliau.  Rasa kagum penulis terhadap beliau bertambah seketika itu juga.
Tidak hanya menerapkan nilai-nilai agama dalam konteks berhubungan dengan orang lain, tapi dirinya juga menanamkan nilai-nilai tersebut dalam keluarga. Penulis akhirnya perlahan-lahan menemukan resep beliau menjaga kesehatan fisiknya. “Jaga, pola makan. Ikutilah tuntunan Rasul. Makanlah saat kamu merasa lapar dan berhentilah sebelum kenyang” katanya. Pesan itu memang salah satu tuntutan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dalam agama Islam. Dengan pola makan beliau yang terjaga, bukan sesuatu yang mengherankan jika stamina beliau tetap fit walaupun sudah lanjut usia. Kehidupan keluarganya yang religius, juga diakui oleh salah seorang teman dekat Istri Pak Moechsis. “Pak Moechsis dan istrinya adalah dua orang yang tidak mau berhenti belajar tentang ilmu agama”, ujar Fia. Nilai-nilai agama itu juga beliau terapkan dalam kehidupan sosialnya. “Bapak sering mengikuti ceramah agama di Masjid dekat rumah”, ungkapnya. Dari aktivitas di luar itulah Pak Moechsis, banyak mendapatkan tambahan ilmu baru khususnya yang bermuatan agama. Tambahan ilmu tersebut kemudian beliau sebarkan  pada orang lain. Sehingga dari sini apa yang beliau dapatkan juga bisa bermanfaat tidak hanya untuk dirinya pribadi namun juga lingkungan sekitar.  
Banyak hal yang bisa dipetik dan dipelajari dari kisah hidup Pak Moechsis ini. Mulai dari pengalaman beliau untuk berusaha menjadi insan yang bermanfaat di tengah-tengah keluarga dan lingkungan sekitar. Di akhir pertemuan, beliau menitipkan satu pesan yang berharga. ”Tugas manusia adalah untuk berusaha setelah itu berikhthiar, serahkan semua pada Allah. Bapak bisa seperti sekarang karena bapak telah menyerahkan hidup ini  sepenuhnya kepada Tuhan setelah bapak berusaha. Landasilah hidup dan pemikiran  kita berdasarkan nilai-nilai yang bersumber dari tuntunan agama. Karena jika kita menyampaikan pandangan yang seringkali hanya berdasarkan penilaian pribadi bisa saja membuat orang lain kurang percaya pada kita” ujar Pak Moechsis sebelum menutup perbincangan. Penulis berharap semoga kelak lebih banyak lagi para lansia produktif yang bermunculan di tanah air ini dan keberadaannya mampu memberikan inspirasi dan pencerahan bagi semua orang khususnya bagi generasi muda penerus. Satu kalimat penutup sebagai motivasi bagi para lansia yang ada di negeri  ini, usia boleh senja tapi semangat harus tetap fajar.


                                                                    


By : Ika Tri Wilujeng

For Muhasabah


  • “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yg) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih” (QS. Annisa : 18)

    • “Barangsiapa yang pernah melanggar kehormatan saudaranya atau kedzaliman lainnya maka hendaklah ia meminta maaf darinya sekarang sebelum (datang hari) yang saat itu tidak berlaku lagi dinar  dan dirham. (Pada hari itu) jika  ia memilki amal shaleh, maka amal tersebut akan diambil darinya sesuai dengan besar kedzaliman yang telah ia lakukan dan apabila ia tidak memiliki amal shalih maka dosa orang yang ia dzalimi akan diambil dan dibebankan kepadanya” (HR. Al Bukhari)

        • Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat hak Allah dalam dirinya (tidak berdzikir) maka Allah akan menanamkan 4 macam penyakit :
        1.       Kebingungan yang  tiada putus-putusnya
        2.       Kesibukan yang tidak pernah ada ujungnya
        3.       Kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi
        4.       Khayalan yang tidak berujung
                   (Hadist Shahih riwayat Imam Muslim)
        •             Berqurban adalah ibadah sosial yang sangat mulia, namun…”Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak mencapai (keridhoan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya ” (QS. Al-Hajj : 37)

          • Dari Anas ra bahwasanya Rasulllah SAW bersabda, “Jika Allah menguji seorang hamba Muslim pada jasadnya, maka Allah berfirman kepada malaikat, “Tulislah untuknya amal shalih yang telah dilakukannya, jika  dia sembuh maka ujian itu akan mencuci dan membersihkannya , jika dia meninggal maka dia akan diampuni dan diberi rahmat” (HR. Ahmad)

          • Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan  “Laa ilaahaillalloh” yang pernyataannya itu semata-mata karena menginginkan wajah Allah (HR. Bukhori Muslim)

            • “….dan barangsiapa yang bartaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizqi dari arah yang tidak disangka-sangkanya.  Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah  akan mencukupkan (keperluan)nya …” (QS. At Thalaq : 2-3)

            • Bacalah dua bunga bunga Al-Qur’an (Al Baqoroh dan Ali Imran) karena  keduanya pada hari kiamat akan datang laksana dua gumpal awan yang menaungi orang yg membacanya. Bacalah  surat Al-Baqoroh. Surat itu mendatangkan berkah, menepis kerugian dan menangkal sihir (Sabda Nabi SAW, HR. Muslim)

              Kamis, 30 September 2010

              Never stop to learn....

              Alhamdulillah, akhirnya saya bisa memiliki blog kembali. Yah, maklum karena saya masih baru belajar untuk lebih banyak mengenal bagaimana dunia  internet. Blog ini bukanlah blog pertama saya. Ini adalah blog saya yang kedua. Yang pertama sudah lama saya buat dan saya lupa apa account-nya karena jarang saya up-date. InsyaAllah semoga dengan blog ini saya bisa belajar banyak hal. Khususnya semoga bisa memotivasi saya untuk aktif  menulis tulisan yang (semoga) bermanfaat.

              Best regards,
              Ika Tri